Selasa, 10 Mei 2016

Review : SCREAM 4 (2011)



JUDUL : SCREAM 4
TAHUN : 2011
GENRE : SLASHER
CAST : NEVE CAMPBELL, DAVID ARQUETTE, COURTENEY COX

Memulai debut awal pada tahun 96, scream menjadi satu satunya film jagal terpopuler saat itu. Menggunakan pisau dan topemg menjadi ciri khas yang tak terlupakan. Apalgi karya dari tangan dingin wes craven yang tidak asing lagi untuk genre film yang satu ini.menarik jntuk ditunggu
apakah ada kelanjutan berikutnya setelah film ini.


Sidney Prescott (Neve Campbell). Di “Scream 4”, Sidney akan diceritakan pulang ke kampung halamannya Woodsboro untuk mempromosikan buku terbarunya “Out of Darkness”, sekaligus reunian dengan kawan lama, Dewey Riley (David Arquette) dan Gale Weathers Riley (Courteney Cox)—pada seri sebelumnya Dewey sempat diperlihatkan melamar Gale—yang sekarang merupakan sepasang suami-istri. Belum sempat menyelesaikan acaranya di sebuah toko buku lokal, Sidney dikejutkan dengan kedatangan Dewey dan anak buahnya, yang sedang melacak sumber telepon seorang pelaku kejahatan. Telepon tersebut ternyata berasal dari dalam bagasi mobil yang disewa Sidney, setelah dibuka mereka tidak hanya menemukan sebuah telepon yang berdering tetapi pesan “selamat datang” untuk Sidney berupa poster dirinya yang berlumuran darah. Apakah ini sebuah candaan atau nyata.


Tentu saja gambar Sidney berlumuran darah tersebut bukan lelucon orang iseng, karena sebelumnya dua orang gadis yang kebetulan teman dari keponakan Sidney, Jill (Emma Roberts), dibunuh secara brutal, siapa pembunuhnya? well, untuk itu Sidney segera akan mengetahuinya langsung ketika dia menyaksikkan sosok yang dia kenal sedang beraksi di rumah sebelah, dari rumah bibinya Sidney dapat melihat langsung ke arah kamar Olivia Morris (Marielle Jaffe), teman Jill, dimana ghostfacekala itu sedang menghabisi Olivia secara brutal. Pembunuhan tersebut seperti penyambutan untuk kedatangan Sidney, tentu saja teror belum berakhir sampai disitu, karena sebentar lagi telepon akan berdering dan suara yang tidak asing akan kembali menyapa. Siapkah kalian untuk berteriak sekali lagi bersama Sidney dan merasakan tikaman pisau ghostface?


Adegan kejar kejaran masih tetap tersaji dalam film, saya pikir inilah ciri khas scream yang tak bisa kita lupakan. Banyak hal yang tak jauh beda namun tetap asik disimak mengingat film ini membuat kita bernostalgian di era 90 an. Dan masih layak ditonton karena bisa juga kita terhibur oleh beberapa adegan yang menegangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar