Minggu, 15 Mei 2016

Review : THE EYE (2008)


JUDUL : THE EYE
TAHUN : 2008
GENRE : HOROR
CAST : Jessica Alba,Alessandro Nivola, Parker Posey, Chloe Grace Moretz, Tamlyn Tomita


Film The Eye ini adalah versi Hollywood dari film Asia yang dikarang oleh Pang bersaudara. Aku yakin kalau film ini kalah seram dibandingkan versi aslinya.
Tapi tetap saja menarik karena pemeran utamanya adalah si cantik favoritku, Jessica Alba.


 Sidney Well (Jessica Alba) tak pernah berharap akan kehilangan penglihatannya namun itulah yang terjadi saat Sidney mengalami kecelakaan saat ia berumur 5 tahun. Helen Wells (Parker Posey), adik Sidney, yang merasa bersalah atas kecelakaan itu berusaha keras agar Sidney dapat kembali melihat seperti sedia kala. 20 tahun kemudian, Sidney telah tumbuh dewasa dan menjadi seorang pemain biola yang cukup diperhitungkan. Sidney tak pernah menyalahkan Helen atas nasib yang ia alami namun rasa bersalah Helen membuatnya mengupayakan agar Sidney dapat memperoleh donor mata yang akan mengembalikan penglihatan Sidney. 


Dari hasil usaha Helen, Sidney akhirnya berhasil memperoleh donor mata. Setelah menjalani operasi mata, penglihatan Sidney berangsur-angsur pulih. Namun seiring dengan pulihnya penglihatan Sidney, ada dampak lain yang mulai mengganggu Sidney. Ia mulai melihat hal-hal yang tak dapat dilihat orang lain. Merasa mulai hilang kewarasan, Sidney pun mencoba berkonsultasi pada Dr. Paul Faulkner (Alessandro Nivola). 


Dr. Paul menganggap bahwa apa yang dialami Sidney hanyalah dampak psikologis dari transplantasi organ baru pada tubuh Sidney. Tak puas dengan jawaban Dr. Paul, Sidney mulai mencoba melacak dari mana asal donor mata yang ia terima. Pada titik ini, Sidney mulai merasa bahwa apa yang dilihatnya bukanlah halusinasi melainkan 'kenyataan' yang tak dapat dilihat orang lain.

 Saat Sidney berhasil menemukan asal donor mata yang ia terima, terbukalah semua tabir yang selama ini menjadi misteri dari penglihatan Sidney. Dan yang lebih dari sekedar membuka misteri itu, Sidney akhirnya sadar bahwa semua orang mendapat kelebihan sendiri-sendiri dari Sang Pencipta walaupun buat beberapa orang itu adalah sebuah kekurangan. 


Versi asli dari film ini sebenarnya cukup enak dinikmati. Banyak adegan yang membuat merinding. Sayangnya saat di-remakemenjadi film Hollywood, sensasi itu jadi hilang. Entah kenapa, tapi mungkin karenaJessica Alba tak mampu mendalami karakter yang ia perankan. Berperan menjadi orang buta saja sudah cukup menyulitkan, ditambah lagi kesan keputusasaan dan ketakutan yang harus dibangun Jessica di sepanjang film. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar